ANALISIS ALUR BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS STUDI KOMPARATIF ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
Abstract
Penelitian ini berawal dari ditemukan masalah terkait kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa serta waktu belajar kurang maksimal dengan banyaknya jumlah materi yang harus dipelajari. Sehingga dilakukan penelitian yang mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kualitatif komparatif. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan alur berpikir siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar dalam menyelesaikan masalah matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII MIPA 1 di SMAN 2 Kerinci. Penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Metode analisis data mencakup pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan pembuatan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam pola pikir siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar, terutama dalam tahap perencanaan. Siswa yang mengikuti bimbingan belajar cenderung dapat merencanakan langkah-langkah penyelesaian secara langsung, sedangkan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar memerlukan proses tambahan untuk menentukan strategi penyelesaian, seperti menggunakan gambar atau garis bantu.
References
Azis, A., & Ali, S. (2019). Pengaruh Jam Belajar Pada Mata pelajaran Matematika terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Batauga. Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, 5(2), 94–101. https://doi.org/10.31219/osf.io/pfu6j
Dewi, A. A., Dayati, U., & Sucipto. (2016). Studi Tokoh Sanapiah Faisal Saleh “Karakteristik dan Implementasi Teori Pendidikan Luar Sekolah.” Pendidikan Nonformal, 10(2), 72–88.
Kaprinaputri, A. P. (2013). Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika. Jiv, 8(1), 10–15. https://doi.org/10.21009/jiv.0801.2
Maulidya, A. (2018). Berpikir Asosiatif, yaitu Suatu Ide Merangsang Timbulnya Ide-Ide Lain. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab, 1(1), 11–29.
Miles, M., & Huberman, A. (1992). Analisis Data Kualitatif. Penerbit Universitas Jakarta.
Nerimurjiyanti, M. (2017). Studi Komparasi Siswa Yang Mengikuti Bimbingan Di Lembaga Bimbingan Belajar Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017.
Panjaitan, B. (2013). Proses Kognitif Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 19(1), 17–25. http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/3751
Pasini Mairing, J., Ketut Budayasa, I., & Juniati, D. (2012). Perbedaan Profil Pemecahan Masalah Peraih Medali OSN Matematika Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(2), 125–134. http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/3612/1222
Piaget, J., & Barbel, I. (1966). The Psychology Of The Child.
Polya, G. (1985). How To Solve It.
Purnamasari, L. D. (2019). Analisis Proses berpikir dalam pemecahan masalah matematika polya berdasarkan tipe kepribadian pada sub materi himpunan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Berbah tahun ajaran 2018/2019. 45(45), 95–98.
Purwanto, W. R., Sukestiyarno, Y., & Junaedi, I. (2019). Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perspektif Gender. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 2(Vol. 2 No. 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (Prosnampas)), 894–900. https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/390/287
Safitri, J. (2021). Perbandingan hasil belajar matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar dan yang tidak mengiuti bimbingan belajar. 6.
Saleh, S., Nasution, T., & Harahap, P. (2020). Pendidikan Luar Sekolah. In M. S. Assingkily (Ed.), Https://Medium.Com/. K-Media. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
Setiawan, P. (2013). Perbandingan Tingkat Percaya Diri Dalam Pembelajaran Matematika Antara Siswa Yang Mengikuti Bimbingan Belajar Diluar Sekolah Dengan Siswa Yang Mengikuti Bimbingan Belajar Di dalam Sekolah. 1–23.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Suherman. (2011). Bimbingan Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia, 44(8), 1689–1699.
Sulasamono Bambang, S. (2012). Problem Solving: Signifikansi, Pengertian, Dan Ragamnya. Satya Widya, Vol. 28, 161. https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/132
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Penerbit Kanisius.
Sutrisni. (2018). Perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar matematika pada siswa kelas III SDN Sumbercangring Kediri Tahun Ajaran 2017/2018. Pakistan Research Journal of Management Sciences, 7(5), 1–2. http://content.ebscohost.com/ContentServer.asp?EbscoContent=dGJyMNLe80Sep7Q4y9f3OLCmr1Gep7JSsKy4Sa6WxWXS&ContentCustomer=dGJyMPGptk%2B3rLJNuePfgeyx43zx1%2B6B&T=P&P=AN&S=R&D=buh&K=134748798%0Ahttp://amg.um.dk/~/media/amg/Documents/Policies and Strategies/S
Ulya, H., & Rahayu, R. (2021). Hubungan Keterampilan Proses Berpikir Matematis Dengan Hasil Belajar Mahasiswa. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 262. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3361
Widyastuti, R. (2015). Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient Tipe Climber. Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 183–194. https://doi.org/10.24042/ajpm.v6i2.48
Yusuf, S., & Nurihsan, J. (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. Remaja Rosdakarya.
Zakaria, D., & Ibrahim, S. (2019). Efektivitas Bimbingan Belajar Mandiri Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Di Smk Negeri 3 Gorontalo. Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam Dan Interdisipliner, 3(2), 1–18. https://doi.org/10.30603/jiaj.v3i2.538
Zulkarnain, M. Z. (2015). Perbandingan prestasi belajar siswa kelas V yang mengikuti bimbingan belajar dengan yang tidak mengikuti bimbingan belajar di masdrasah ibtidaiyah miftahul ulum kota batu. In Riskesdas 2018 (Vol. 3).